SETELAH membaca berita yang dimuat HU Galamedia, 27 Agustus 2009, tentang akan cairnya tunjangan guru honorer di Jawa Barat pada awal September ini, ada setitik harapan dan kecemasan.
Harapannya, semoga apa yang telah dijanjikan tersebut dan telah menjadi hak para guru honorer segera cair. Kecemasan, karena dalam praktiknya di lapangan terkadang tak luput dari keterlambatan dan potongan.
Guru honorer mau tidak mau harus pasrah dengan perlakuan yang terjadi. Tak jarang ada ungkapan, "Anggap saja uang nemu", padahal itu adalah hak bagi para guru honorer.
Barang siapa yang merampas hak orang lain, sungguh itu perbuatan yang zalim, dan ingatlah bagaimana hukum menzalimi orang lain. Sesungguhnya doa orang yang dizalimi itu tiada terhijab.
Semoga di bulan suci Ramadan ini hati para pembuat kebijakan yang berkewajiban menjalankan amanah pembayaran tunjangan fungsional maupun tunjangan daerah dari pusat sampai daerah, diberi petunjuk dan kelembutan untuk tidak menzalimi hak orang lain, apalagi hak para guru yang berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa ini.
Janganlah punya pikiran untuk memarkir dulu dana tunjangan dengan deposito misalnya, audzubillahi min dzalik. Ingatlah dan yakinlah bahwa sekecil apa pun perbuatan manusia, akan diminta pertanggungjawabannya di dunia maupun di akhirat.
Harapannya, semoga apa yang telah dijanjikan tersebut dan telah menjadi hak para guru honorer segera cair. Kecemasan, karena dalam praktiknya di lapangan terkadang tak luput dari keterlambatan dan potongan.
Guru honorer mau tidak mau harus pasrah dengan perlakuan yang terjadi. Tak jarang ada ungkapan, "Anggap saja uang nemu", padahal itu adalah hak bagi para guru honorer.
Barang siapa yang merampas hak orang lain, sungguh itu perbuatan yang zalim, dan ingatlah bagaimana hukum menzalimi orang lain. Sesungguhnya doa orang yang dizalimi itu tiada terhijab.
Semoga di bulan suci Ramadan ini hati para pembuat kebijakan yang berkewajiban menjalankan amanah pembayaran tunjangan fungsional maupun tunjangan daerah dari pusat sampai daerah, diberi petunjuk dan kelembutan untuk tidak menzalimi hak orang lain, apalagi hak para guru yang berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa ini.
Janganlah punya pikiran untuk memarkir dulu dana tunjangan dengan deposito misalnya, audzubillahi min dzalik. Ingatlah dan yakinlah bahwa sekecil apa pun perbuatan manusia, akan diminta pertanggungjawabannya di dunia maupun di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar