SEKOLAH perlu mengembangkan pendidikan karakter bagi siswanya. Munculnya sejumlah kasus yang berada di luar akal sehat membuktikan bahwa karakter masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang beradab banyak yang dipertanyakan.
Anehnya yang melakukan itu adalah orangorang yang memiliki kualifikasi berpendidikan. Karena itulah, Kementerian Pendidikan Nasional menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter bangsa dalam arti luas.Bangsa yang berkarakter unggul, di samping tercermin dari moral, etika, dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad, dan energi yang kuat, dengan pikiran yang positif dan sikap yang optimis, serta dengan rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi.
Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Kurikulum Balitbang Kemdiknas, Sumiyati saat mendampingi Staf Khusus Mendiknas Bidang Komunikasi, Sukemi, dalam jumpa pers Gebyar Pendidikan Karakter, menjelaskan, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) segera memberikan pendampingan bagi sejumlah sekolah dasar di wilayah DKI Jakarta untuk menyusun silabus pendidikan karakter yang dinilai tak cukup diajarkan melalui mata pelajaran di dalam kelas.
Tidak cukup dari itu, sekolah juga akan didorong menerapkan pendidikan karakter melalui kegiatan- kegiatan pembiasan. Sekolah akan diminta menyusun silabus tentang pendidikan karakter yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Pelaksanaan model pendidikan karakter dapat dilakukan baik secara spontan, terprogram maupun dengan keteladanan.Kegiatan pembiasaan secara spontan dilakukan dengan saling menyapa, baik antarteman, antarguru, maupun antara guru dan murid,sedangkan kegiatan terprogram seperti upacara bendera yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kebersihan dan pemeriksaan kuku.
“Guru-guru sebagai teladan datang pagi dan tidak terlambat. Begitu datang dia sudah berdiri di depan pintu sekolah menyambut anak-anak yang datang dengan bersalaman,”kata Sumiyati. Kegiatan-kegiatan itu dapat dilaksanakan baik secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan secara intra urikuler dilaksanakan terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang relevan, seperti pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan. Sementara Staf Khusus Mendiknas Bidang Komunikasi Sukemi mengatakan, ada alasan khusus mengapa Kemendiknas menargetkan SD. Karena pihaknya ingin pendidikan karakter ditanamkan sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar